Selasa, 06 Oktober 2015

GREEN ARCHITECTURE


Green Architecture (Arsitektur hijau) adalah sebuah pendekatan dimana setiap perencanaan bangunan harus meminimalkan berbagai pengaruh yang bisa merusak lingkungan dan mengoptimalkan sumber daya alam semaksimal mungkin dengan memperhatikan aspek aspek kesehatan manusia dan lingkungannya.

Dalam pelaksanaannya, seorang arsitek "hijau" berupaya untuk menjaga air, udara, dan bumi dengan memilih bahan bangunan yang tentu saja ramah lingkungan. Penerapan Arsitektur Hijau akan menciptakan suatu bentuk Arsitektur yang dapat memenuhi kebutuhan manusia saat ini dan yang akan datang.
Prinsip-prinsip dalam Green Architecture (Arsitektur Hijau) :
1. Hemat Energi (Conserving Energy)
Pengoperasian Bangunan Harus meminimalkan penggunaan bahan bakar dan enegi listrik (memaksimalkan energi alam sekitar lokasi bangunan).
2. Memperhatikan kondisi iklim (Working with climate)
Mendisain bagunan harus berdasarkan iklim yang berlaku di lokasi tapak kita, dan sumber energi yang ada.
3. Minimizing new resources
mendisain dengan mengoptimalkan kebutuhan sumberdaya alam yang baru, agar sumberdaya tersebut tidak habis dan dapat digunakan di masa mendatang/Penggunaan material bangunan yang tidak berbahaya bagi ekosistem dan sumber daya alam.
4. Tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan kenyamanan penghuni bangunan tersebut
Bangunan yang akan dibangun, nantinya jangan sampai merusak kondisi tapak aslinya, sehingga jika nanti bangunan itu sudah tidak terpakai, tapak aslinya masih ada dan tidak berubah.( tidak merusak lingkungan yang ada ).
5. Merespon keadaan tapak dari bangunan
Dalam merancang bangunan harus memperhatikan semua pengguna bangunan dan memenuhi semua kebutuhannya.
6. Menetapkan seluruh prinsipprinsip green architecture secara keseluruhan (Holism)
Ketentuan diatas tidak baku, artinya dapat kita pergunakan sesuai kebutuhan bangunan kita.


Konsep Bangunan Green Architecture

A.Sustainable ( Berkelanjutan ).
Yang berarti bangunan green architecture tetap bertahan dan berfungsi seiring zaman, konsisten terhadap konsepnya yang menyatu dengan alam tanpa adanya perubahan – perubuhan yang signifikan tanpa merusak alam sekitar.
 Earthfriendly ( Ramah lingkungan ).
Suatu bangunan belum bisa dianggap sebagai bangunan berkonsep green architecture apabila bangunan tersebut tidak bersifat ramah lingkungan. Maksud tidak bersifat ramah terhadap lingkungan disini tidak hanya dalam perusakkan terhadap lingkungan. Tetapi juga menyangkut masalah pemakaian energi.Olehkarena itu bangunan berkonsep green architecture mempunyai sifat ramah terhadap lingkungan sekitar, energi dan aspek – aspek pendukung lainnya.
High performance building.
Bangunan berkonsep green architecture mempunyai satu sifat yang tidak kalah pentingnya dengan sifat – sifat lainnya. Sifat ini adalah “High performance building”. Mengapa pada bangunan green architecture harus mempunyai sifat ini?. Salah satu fungsinya ialah untuk meminimaliskan penggunaan energi dengan memenfaatkan energi yang berasal dari alam ( Enrgy of nature ) dan dengan dipadukan dengan teknologi tinggi ( High technology performance ). Contohnya :
1. Penggunaan panel surya ( Solar cell ) untuk memanfaatkan energi panas matahari sebagai sumber pembangkit tenaga listrik rumahan.
2. Penggunaan material – material yang dapat di daur ulang, penggunaan konstruksi – konstruksi maupun bentuk fisik dan fasad bangunan tersebut yang dapat mendukung konsep green architecture. bangunan perkantoran yang menggunakan bentuk bangunan untuk menyatakan symbol green architecture.
Architecture Design Kindergarten School ( Croatia )
Berdiri diatas sebidang tanah dengan luas 2300 m2Sekolah ini didirikan dengan sebuah konsep green architecture. Hal ini dapat dilihat dari bentuk dan pengaturan sirkulasinya. 

Sekolah ini banyak mengambil ruang terbuka untuk mengambil sirkulasi udara alami dan memanfaatkan kaca – kaca sebagai pencahayaan alami melaui sinar matahari.








Sekolah Seni Singapura
Fasad kaca memberikan amplop bangunan kinerja tinggi yang mengurangi keuntungan dan panas matahari beban sementara memungkinkan manfaat pandangan alam dan siang hari ke dalam ruang kreatif. Dinding kaca memberikan pertukaran visual antara ruangan dan pemandangan sekitarnya atau plaza interior ruang cairan. Siang alam yang disebarkan berlimpah di seluruh studio dan ruang kelas, sehingga membuat mereka ruang produktif bagi kreator muda.
Atap hijau melengkung membedakan bangunan dari antara struktur lainnya di kampus tapi garis antara lanskap dan bangunan kabur. Atap berfungsi sebagai ruang pertemuan informal. Selain tujuan itu, atap berfungsi sebagai ruang terbuka, melindungi bangunan, mendinginkan udara sekitarnya dan panen air hujan untuk irigasi lansekap
Kesimpulan
Penerapan Green Architecture(Arsitektur Hijau) dengan konsep konsep rumah hemat listrik, hemat air dan sebagainya saat ini lebih menjadi suatu kebutuhan daripada sekedar sebuah style atau gaya saja, menjadi suatu keharusan ketika buruknya kualitas lingkungan hidup terus dededungkan saat ini.
Daftar Pustaka :
www.google.com
http://rahmatsinjai.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-dan-prinsip-arsitektur-hijau.html
http://gospoth.blogspot.co.id/2013/03/green-architecture.html
http://materiarsitektur.blogspot.co.id/2014/05/green-architecture.html
http://www.robaid.com/bionics/green-architecture-singapore-art-school.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar